Sebuah Percakapan Part 2


U:
"Malam yang dingin tanpa hujan atau salju
Malam yang dingin tanpa bulan yang merindu
Yang ada hanya angin bertiup dengan syahdu
Mungkin sedikit syair dapat menghangatkan hatimu"

"Aku melihat matahari hari ini,
Sejenak kurasakan kehangatannya meskipun embun menyapa jua
Aku melihat ketampananmu matahariku,
Aku melihat senyumanmu tapi aku tak mampu menyapa,
Sinarmu terlalu silau di mataku.
Sejenak aku berpikir mungkin aku tak pantas melihatmu, apalagi bersanding denganmu
Mungkin aku hanya dapat menikmati kehangatanmu meski kutahu sinarmu tak hanya untukku"

A:
"Matahari cerah sering kali menyilaukan.
Ia menghangatkan, namun tak jarang mampu membakar.
Kekagumanmu dapat membutakan hatimu.
Kecintaanmu, mungkin dapat berakhir menyakitimu.
Temuilah pohon, kan kau dapati mentari tak lagi silau.
Nikmatilah kala hujan datang, darinyalah sesekali kau rasa kesejukan.
Hidup tak hanya berpusat pada satu hal.
Semua tercipta untuk berjalan beriringan."

"Matahari hanyalah satu, hingga kapanpun tak kan pernah sepenuhnya milikmu.
Mungkin hanya pemilik cahaya yang tak pernah padam.
Namun tak hanya darinya muncul kehangatan.
Orang-orang yang tak henti mengasihi, akan selalu menjadi selimut hati."

"Cinta bukanlah segalanya.
Banyak hal berharga yang kerap terlupa.
Yang jadi keinginanmu, tak selalu jadi yang kau perlu.
Berhenti mencari-cari alasan atas segala kesedihan.
Mungkin bersyukur akan mampu menjadi penghibur."


~The End~

Meet Mocca! (again)


Alhamdulillah......, masih bisa ketemu Mocca lagi di Surabaya. Yeeey~
Sebelum teteh Arina kembali hijrah ke California untuk waktu lama.
7 Desember 2014, Sutos pecah dengan keseruan yang disajikan.
Saking serunya, bisa melupakan kalo esok hari adalah hari Senin.
Yap, hari untuk kembali pada kesibukan.
Lagu-lagu Mocca bisa jadi mood booster menyambut rutinitas yang menanti.

Malam itu lumayan butuh perjuangan buat bisa nonton.
Walau harus hujan-hujanan dulu naek motor, tapi nggak sia-sia.
Worth it lah! :D
Sudah gretongan tanpa bayar tiket, dapet tempat dekat panggung pula.
Thanks ya Surabaya Youth Carnival 2014, semoga gak bosen ngundang Mocca sebagai guest star untuk event selanjutnya.....

Sebuah Percakapan


U:
"Malam ini aku melihat langit, tak ada bintang di sana, tapi terlihat sedikit bercahaya, aneh.
Aku merindukan seseorang di sana.
Seseorang yang tak pernah bersua bahkan menyapa.
Haha, aku hanya tersenyum kecut.
Kemudian kubalikkan badan dan menghilang dari tatapan langit malam."
"Malam ini aku tak melihat bulan, karena dia terlalu malu untuk menunjukkan kerinduannya."

A:
"Tak kau lihat bintang, tak berarti mereka menghilang.
Tak kau temui bulan, bukan berarti ia tak lagi ada.
Kau percaya Tuhan menjagamu walau tak pernah bertemu.
Lantas mengapa hatimu hampa, saat hanya gelapnya langit malam yang kau jumpa?
Usah gelisah ketika langit tak bertabur cahaya bintang, ataupun tanpa sinar rembulan.
Ingatlah esok hari, mentari tak pernah sembunyi, menyambutmu dengan semangat baru.
Kenapa kau risaukan tentang malam, bila pagi akan selalu datang."

U:
"......."

A:
"Terjebak masa lalu tlah banyak membuang waktu.
Mempercepat lajumu kau pikir dapat membantu.
Kau mungkin dapat melupakan dia, tapi mungkin kau juga akan melewatkan hal baik lainnya.
Berjalanlah perlahan, perhatikan dan nikmati apa yang kau temui di hadapanmu.
Sesuatu tak kan menghilang begitu saja hanya karena kau tak suka.
Begitu ada dalam hati dan pikiranmu, sampai kapan pun akan menjadi bagian dari dirimu.
Kau tak kan membenci dirimu sendiri bukan?"

U:
"Bintang dan bulan hanyalah perumpamaan."

A:
"Saat kau ibaratkan dia dengan bintang dan bulan, kau lupa sesuatu.
Cahaya bintang dan bulan itu hanya semu.
Suatu hari akan kau temui mataharimu, dengan cahaya yang sesungguhnya.
Menunggulah sesuatu yang pasti.
Memang sama-sama melelahkan untuk menunggu, tapi akan lebih melelahkan menanti sesuatu yang tak tentu."


~The End~