Aku meyakini jodoh itu tak akan kemana. Semua pertemuan dan
perpisahan sudah tertulis dalam takdir. Begitu juga dengan pertemuanku dengan
Mocca malam itu, kami memang berjodoh…. :)
Ketika aku tahu Mocca akan menerima jadwal manggung
Maret-Juni 2015, aku sempatkan untuk sesekali melihat update kegiatan di media sosial.
Siapa tahu akan ada konser di kota yang masih bisa kujangkau dengan biaya yang
tak menguras kantong pula. Akhirnya aku pun menemukan jadwal konser yang
menarik perhatianku. 9 Mei di Jogja dan 10 Mei di Solo. Dari segi jarak, tidak
terlalu jauh lah dari Surabaya, dan harga tiket juga sangat miring di bawah
50rb. Namun ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan selain perkara jarak dan
harga tiket. Aku tidak memiliki kenalan di kota tersebut jika aku harus
menginap. Dan harga tiket kereta juga akan mengalami kenaikan hingga 100% di
bulan April. Aku mulai berpikir untuk tidak memaksakan kehendakku menonton
Mocca, dan kuputuskan tidak akan menonton konser baik di Solo ataupun Jogja.
Mengikhlaskan tidak menonton Mocca cukup sedih juga, karena
tidak banyak kesempatan muncul untuk menyaksikan penampilan band indie
tersebut. Aku hanya berharap akan tiba waktunya Mocca kembali tampil di
Surabaya. Tapi tak ada tanda-tanda akan ada jadwal manggung di kota Pahlawan.
Hingga suatu ketika di minggu-minggu terakhir bulan Maret aku mendengar kabar
Mocca akan tampil di Surabaya pada tanggal 11 April dalam rangka launching
album “Home”. Tentu saja aku tak sabar menanti datangnya hari itu, apalagi bisa
menonton Mocca gratis.
Kenyataan tak selalu seindah harapan. Pada tanggal 9 April
aku masih berada di Tulungagung dalam masa penyembuhan dari sakit thypus. Aku
sudah berpikir untuk benar-benar mengikhlaskan tidak menonton Mocca. Entah
kenapa tiba-tiba aku memberanikan diri meminta ijin ibu untuk kembali ke
Surabaya. Aku berusaha meyakinkan bahwa kondisiku sudah sehat dan kuat. Tak
disangka, tanggal 10 April aku bisa berangkat ke Surabaya. Sesampainya di
Surabaya suhu tubuhku kembali meningkat. Tapi justru tak mengurangi keinginanku
untuk tetap menonton Mocca. Ternyata Mocca tidak hanya akan perform di
Surabaya, tapi juga mengadakan meet and greet, dan itu semua gratis. Bagaimana
mungkin aku melewatkan kesempatan sebagus itu.
Acara meet and greet akan dimulai pukul 8 malam. Alhamdulillah
setelah cukup istirahat, sore itu badanku sudah tidak panas lagi, meski mungkin
masih lumayan hangat. Pergi tidaknya aku tergantung ijin dari tanteku. Begitu
dapat ijin, berangkatlah aku jam 7 malam dari rumah.
Wohooo! Seneng pake banget. Meet and greet dan perform dari
Mocca rasanya bikin aku sehat kembali,hehehehe…
Jodoh itu datangnya tiba-tiba, tak terduga dan tak disangka.
Walau segalanya tampak mustahil sekalipun, akan selalu ada jalan yang
mengantarkan pada pertemuan. Dan bila sudah bertemu jodoh, bahagia itu bukanlah
hal yang perlu diragukan. Meski tak dapat dipungkiri ketika dalam proses untuk
bertemu dengan yang terbaik butuh ikhlas, butuh sabar, dan bertemu kesulitan. Tapi
tak ada perjuangan yang sia-sia, hal baik selalu worth it lah untuk
diperjuangkan.