DECISION EP.2: Part 5

All Alone

Jimin berjalan terengah-engah ke tepi lapangan. Membaringkan tubuhnya, dan mulai mengatur nafas.
Beberapa ranting pohon berdaun rindang melindungi wajahnya dari terik matahari.
Ia memandang langit yang cerah terbentang di atasnya. Awan-awan berjalan perlahan mengikuti arah angin. Hari yang bagus untuk beraktivitas di luar. Meski sekedar mengobrol dan bercanda di tepi sungai Han. Tapi itu semua hanyalah angan kosong belaka. Tidak akan ada lagi hari-hari seperti itu. Hari dimana ia menghabiskan waktu bersama Hoseok dan Taehyung.
Seseorang datang dan duduk di sebelah Jimin. Dia adalah Jungkook.
Setelah menenggak sebotol minuman dingin, ia menyodorkan botol itu pada Jimin.
Jimin pun mengubah posisinya menjadi duduk, dan meminum air yang diberikan Jungkook.
“Terimakasih.” , ucapJimin sambil mengembalikan botol pada Jungkook. “Aku rasa kau bisa menjadi pemain bola profesional. Kau bermain sangat bagus tadi. Aku penasaran, apakah ada hal yang tidak kau bisa?”, lanjut Jimin.
“Kau tidak dapat bergantung pada siapapun.”, jawab Jungkook.
“Maksudmu?”, Jimin merasa Jungkook tidak menjawab pertanyaannya.
“Saat kau terbiasa hidup sendiri, kau akan melakukan segala hal dengan baik. Karena kau tahu, bahwa tidak ada yang dapat kau andalkan selain dirimu sendiri.”
“Jungkook-ah, kau tidak akan sendirian bila kau mau membuka dirimu pada orang lain. Kenapa kau sangat menikmati kesendirianmu? Kau tahu, ada sesuatu dalam dirimu yang membuat orang lain nyaman bersamamu? Seperti saat ini, bagiku kau adalah orang yang hangat. Tapi kau dengan jelas membuat batas tak terlihat, dan tak mengijinkan siapa pun melewatinya. Tunggu dulu, bukankah kau cukup dekat dengan Kim Seokjin? Kau datang ke acara bedah buku bersamanya.”
“Jangan pernah bergantung ataupun percaya pada siapa pun Jimin-ah. Kau tahu kenapa? Karena kau hanya akan berakhir kecewa. Pada akhirnya, kau akan kembali pada hakikatmu sejak awal, sendirian.”
Jimin memikirkan kata-kata Jungkook. Apakah yang dikatakan Jungkook benar? Seperti yang terjadi padanya saat ini.?Hoseok dan Taehyung pada akhirnya pergi, dan membuatnya sendirian.
“Sebentar lagi kelas dimulai, aku akan ganti baju dulu.”, ucap Jungkook sambil berdiri dan hendak pergi.
“Jungkook-ah….”
Jungkook berhenti dan menoleh pada Jimin.
Jimin melanjutkan, “Apakah kesepian akan lebih baik dari pada dikecewakan?”
Jungkook tidak langsung memberikan jawaban. Apakah merasa kesepian itu adalah sesuatu yang lebih baik? Apa yang Jungkook tahu tentang arti kesepian? Dia sendirian sejak awal, hanya itu yang dia tahu. Apakah rasa hampa dalam hatinya selama ini, adalah bentuk kesepian? Kalau memang iya, baginya tidak masalah. Ia telah berteman baik dengan sepi, ia bisa hidup dengan baik sejauh ini. Tapi rasa kecewa? Itu telah membakar seluruh hatinya.
“Iya.”, jawab Jungkook singkat setelah terdiam beberapa saat.

Post a Comment