Very Short Story ft. Ji-Kook: "It’s So Hard To Say Goodbye To Yesterday"


It’s So Hard To Say Goodbye To Yesterday
Jungkook
Dia telah kembali. Park Jimin.
Aku harap tidak akan pernah melihatnya lagi. Selamanya….
Rasa benciku padanya, sebanyak aku menyayanginya dahulu.
Tidak. Rasa benci ini lebih besar.
Karena itu aku harap dia menghilang.
Hari ini aku melihatnya di pelabuhan. Kenapa dia kembali ke
Busan?
Apa dia pikir pergi untuk beberapa tahun bisa menghapus
kesalahan yang sudah dia lakukan?
Ibuku tidak akan pernah hidup kembali.
Aku telah kehilangan segalanya. Ayahku, ibuku, sahabatku.
Masih teringat jelas saat dimana aku melayangkan pukulan ke
wajahnya di pemakaman ibuku.
Kejadian itu selalu terasa baru, seolah baru kemarin
terjadi.
Saat itu dia tidak berusaha menghindar ataupun membalas
pukulanku.
Itu adalah hari terakhir aku bertemu dengannya.
Jimin
Aku tidak tahu dari mana keberanian ini datang.
Tapi disinilah aku sekarang. Kembali ke kampung halamanku.
Aku tidak kembali untuk meminta maaf.
Bukan aku tidak merasa bersalah. Tapi kata maaf tidak akan
merubah apapun.
Aku memutuskan untuk berhenti menghindar dan memilih untuk
menghadapi Jungkook.
Aku bukan seorang pembunuh.
Meski aku tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak terlibat.
Saat itu aku hanya berumur 16 tahun. Apa yang Jungkook
harapkan untuk kulakukan?
Menyimpan segalanya sendirian juga sangat berat bagiku.
Bukan hanya dia, aku bahkan juga membenci diriku sendiri.
Aku harap aku tidak pernah terlahir dari rahim ibuku.
Satu-satunya hal yang tidak kusesali adalah memiliki Jungkook
sebagai sahabatku.
Dia adalah orang pertama yang membuatku merasa berharga,
meski saat ini dia adalah orang yang paling mengharap aku lenyap dari muka
bumi.
Entah dosa besar apa yang kuperbuat di kehidupan sebelumnya,
hingga Tuhan menghukumku seperti ini.
Menjalani hidup dalam kebencian dari orang-orang yang
kusayang.