Cypher Pt.5, Pt.6, Pt.7

Part 5. Kim Namjoon
Rambut hitam dengan coma style yang mengekspose dahinya. Mata berbinar dan gigi kelinci yang tidak cocok dengan tampilan maskulinnya.
Semua itu tidak asing bagiku. Tapi aku tidak ingat namanya.
“Jeon Jungkook.”, aku membaca nametag yang terpasang di seragamnya.
Ada apa denganku? Kenapa rasanya aku melupakan banyak hal?
Kuputuskan untuk menemui Guru Lee.
Dia menyambutku dengan senyum dari balik mejanya.
“Apa kau bersenang-senang dengan apa yang kau dapat? Aku rasa iya.”
“Aku ingin bertanya sesuatu padamu?”
“Silahkan…”
“Apa kalung yang kugunakan ini berefeksamping pada pikiranku? Aku mulai lupa akan banyak hal.”
“Itulah harga yang harus kau bayar.”
“Maksud Guru Lee?”
“Seperti yang kukatakan sebelumnya, kalung itu akan mengambil hal berharga darimu. Dan sepertinya dia memutuskan mengambil memorimu. Kau akan mulai kehilangan apa yang kau ingat, sebanyak orang-orang mengingatmu.”
“Tapi bukan ini yang kuinginkan.”
“Bukankah kau ingin agar orang-orang mengakui keberadaanmu? Dengan mengingatmu, mereka mengakui dirimu ada.”
“Bagaimana bila aku ingin agar memoriku kembali? Apa aku akan kembali menjadi ‘bukan siapa-siapa’?”
“Apa kau lupa Kim Namjoon? Sekali kau memulai, tidak ada jalan kembali.”
“Apa yang terjadi bila aku menghancurkan kalung ini?”
“Sesuai dengan apa yang telah kita sepakati. Pelanggaran yang kau lakukan, akan kau bayar dengan jiwamu.”
“Artinya aku akan mati?”
“Kau akan menghilang, tanpa seorang pun yang mengingatmu.”

Part 6. Kim Taehyung
“Taehyung-ah, kenapa kau melibatkanku dalam hal ini?”
“Apa kau tidak merasa dia bertingkah aneh? Apa kau tidak ingin tahu apa yang terjadi padanya?”
“Kenapa kau tidak mengajak yang lain juga?”
“Akan terlalu ramai untuk membuntuti seseorang.”
“Tapi kenapa harus aku?”
“Hyung, kenapa kau cerewet sekali hari ini? Sudah kita ikuti saja Kim Namjoon.”
Aku memutuskan untuk membuntuti Kim Namjoon sepulang sekolah, dan mengajak Min Yoongi ikut bersamaku.
Aku mencemaskan Kim Namjoon, tapi aku tidak ingin pergi sendirian, jadi aku mengajak Min Yoongi yang saat itu berada di dekatku. Dari pada sekedar mengajak, lebih tepatnya aku memaksanya untuk ikut.
Ini bukan jalan ke rumah Kim Namjoon. Apa dia ingin pergi ke suatu tempat?
Aku dan Min Yoongi tetap mengikutinya.
Tapi kemudian aku sadar, kami hanya berputar-putar di tempat yang sama.
Tunggu? Apa Kim Namjoon lupa di mana dia tinggal?

Part 7. Kim Namjoon
Kubuka kedua mataku. Berpikir apa yang harus kulakukan.
Ah! Aku harus bersiap ke sekolah.
Kutatap diriku yang sudah berdandan rapi di cermin.
Kemudian aku bertanya pada diriku sendiri, ”Siapa aku?”
Aku melirik nametag yang kukenakan.
Namaku adalah Kim Namjoon. Aku tidak boleh lupa.
Aku mulai berjalan keluar rumah.
Berjalan….dan terus berjalan….
Aku hanya tahu aku harus pergi ke sekolah.
Tapi sekarang aku bahkan tidak tahu lagi aku ada di mana.
Kuambil ponsel dari dalam tasku.
Menghubungi satu-satunya nama yang masih kuingat.
“Halo, Guru Lee?”
“Kenapa kau menelponku?”
“Kau tahu Guru Lee? Aku tidak tahu lagi bagaimana cara sampai ke sekolah. Aku tidak lagi mengingat siapa namaku, siapa aku. Apa artinya orang lain mengenalku, tapi aku sendiri tidak. Aku pikir semua ini sudah cukup. Hidup seperti ini tidak lebih baik dari sebuah kematian.”
Tanpa menunggu respon dari Guru Lee, kumatikan ponselku. Kemudian mulai menertawakan semua yang terjadi.
Aku menggenggam liontin kalung yang kupakai. Kupejamkan mata, menariknya dengan kuat, dan melemparkannya ke jalanan.

Post a Comment