Cypher Pt. 10, Pt. 11, Pt. 12

Part 10. Jung Hoseok
Jadi seperti ini rasanya menjadi ‘pencuri’.
Jantungku berdetak sangat kencang.
Hanya mendekatkan pengeras suara ke dadaku, seantero sekolah akan bisa mendengarkan detak jantungku dengan telinga telanjang.
“Taehyung-ah… Aku rasa aku bisa terkena serangan jantung sewaktu-waktu.”
“Hyung, bukankah ini keren? Menyelinap ke sekolah malam-malam. Kita seperti agen rahasia yang sedang melaksanakan misi. Selama ini aku hanya melihatnya di dalam film.”
Sepertinya aku curhat pada orang yang salah.
“Hey, kalian berdua berhentilah mengobrol. Kita tidak sedang bermain disini.”, Seokjin mengomel padaku dan Taehyung.
Aku juga tahu kami datang kesini bukan untuk bermain.
Siapa yang kurang kerjaan bermain di antara tumpukan berkas, dalam ruangan gelap, dan berdebu.
Mungkin aku tidak hanya bisa terkena serangan jantung, tapi juga berisiko gangguan penglihatan dan pernafasan.
Aku harap kami tidak menghabiskan sepanjang malam di sini.

Part 11. Jeon Jungkook
Aku, Park Jimin, dan Min Yoongi, saling melempar pandang.
Kami terlihat seperti orang bodoh.
Kami hanya tahu harus datang ke ruangan ini. Tapi tidak tahu apa yang harus kami cari.
Kami memeriksa seluruh bagian ruangan.
Membuka setiap buku yang tersusun di rak, memeriksa vas bunga, memeriksa lukisan, tidak ada satu sudut pun yang kami lewatkan.
Aku hendak membuka laci yang ada di meja. Tapi laci itu terkunci.
Aku memanggil Min Yoongi untuk membukakannya. Kenapa? Karena dia juga yang tadi membuka pintu ruangan ini.
Dia mengotak-atik lubang kunci, namun kemudian berhenti.
“Kenapa hyung?”
“Tiba-tiba aku teringat Hoseok, Seokjin hyung, dan Taehyung. Apa mereka sudah berhasil masuk ke ruang dokumen?”
“Tenang saja hyung… Kim Taehyung pasti punya banyak referensi dari berbagai macam film yang dia tonton selama ini.”
“Aku harap mereka baik-baik saja.”
Min Yoongi melanjutkan untuk membuka laci. Dan laci pun terbuka.
Ada sebuah kertas berjudul ‘Surat Perjanjian’.
Nama Kim Namjoon tertera di sana.
“Apa ini?”, aku berkata lebih kepada diriku sendiri.
Benarkah apa yang sedang kubaca?
Yang tertulis disana sungguh mengerikan.
Apa maksudnya membayar dengan jiwa?

Part 12. Kim Seokjin
Akhirnya kami menemukan apa yang kami cari.
Aku tersenyum, bangga dengan apa yang kulakukan.
Apa aku baru saja berkata ‘bangga’?
Sepertinya untuk beberapa menit yang lalu aku memang merasa begitu.
Sekarang aku merasa sedikit takut.
Jadi Kim Namjoon sungguh nyata?
Tubuhku merinding melihat berkas-berkas yang berada dalam tanganku.
Bersama Hoseok dan Taehyung, aku pergi menemui yang lain.
Ruangan Guru Lee berada di lorong yang berbeda.
Sesaat aku berpikir, kenapa seorang guru sastra memiliki sebuah ruangan spesial.
Kenapa dia punya ruangannya sendiri, di saat guru yang lain berada pada satu ruangan besar?
Saat hampir sampai di ruangan tersebut, aku melihat sedikit cahaya dari bawah pintu.
Apa mereka mencari sesuatu dalam keadaan lampu menyala?

Post a Comment